Kamis, 19 April 2012

FF KPOP : My Beautiful Boy Part 1 of 2

Author : Park Jina
Title : My Beautiful Boy
Genre : Romance
Cast :
- Kim Heechul Suju
- Shin Hyera
- Other cast
Song :
- Super Junior - No Other

Annyeong ^^ ada yang kangen aku ga? (readers : GA ADA) *mewek guling2* #ok ini lebay..abaikan.
hwaaahh akhirnya ni FF selesei juga..setelah sekian lama terfermentasi di kompi author sekarang uda jadi kimchi #abaikan..
ini FF murni pemikiran author..mian kalo ga dapet feel, banyak typo dan ceritanya jelek.
jangan jadi PLAGIAT...wajib Like n Comment .. DONT BE A SILENT READER.!
happy reading n Keep Kece ^^
----------------------------------------------------------





Author POV

“Ya Shin Hyera, kemari kau. Yaa, jangan kabur kau Shin Hyera.” Teriak Oemma Hyera sambil mengejar Hyera.
“Oemma, bukan salahku kan kalau nilaiku jelek.” Ucap Hyera masih terus berlari menghindari Oemmanya.
“Ne, bukan salahmu, tapi salah otakmu yang begitu bodoh.”
“Oemma chamkaman. Hooosshh hossh, bisakan kita hentikan kejar-kejaran ini? Aku lapar.” Ucap Hyera lagi sambil memasang wajah melas.
“Ya, Kemari kau.”

Saat itu juga Hyera sudah di hujani (?) pukulan dari Oemmanya. Menghindarpun rasanya tidak mungkin, mengingat Oemma Hyera adalah pemegang sabuk hitam taekwondo saat SMA. Jadilah Hyera hanya pasrah menerima pukulan-pukulan dari Oemmanya.
***
“Appamu pasti sedih jika melihatmu sangat bodoh seperti ini.”
“Tapi Appa tidak pernah bilang aku bodoh.” Ucap Hyera lirih, tapi masih bisa didengar Oemmanya.
“Apa kau bilang?”
“Ani, aku hanya bilang aku memang bodoh.”
“Assh, masuklah kekamar, dan mulai belajar dengan guru privat barumu.”
“Mwo? Guru privat?”
“Yaa, palli masuk kekamar.”
“Tapi Oemma, aku bisa belajar sendiri tanpa guru privat.”
“Cihh, belajar sendiri? Apa dengan belajar sendiri nilaimu yang tadinya 40 bisa naik menjadi 80? Hyera~ah, Oemma sudah lelah menghadapimu, Oemma lelah melihat nilai-nilai sekolahmu yang sangat buruk.”
“Oemma lelah? Mau kupijit?”
“Yaa Shin Hyera. Sekarang juga masuk kekamar dan segeralah belajar.”
“Ne Oemma.”
***
Hyera POV

Mengomel, mengomel dan mengomel. Apa mengomel adalah hobi Oemma? Selalu saja dia mengatakan aku bodoh. Padahal aku ini murid yang pintar, Oemma saja yang tidak menyadarinya.

Guru privat? Oemma menyewa seorang guru privat untukku? Aigo, Oemma memang suka membuang-buang uang untuk hal yang tidak penting. Setidaknya itu menurutku. Bagaimana kalau guru itu seorang perjaka tua yang sangat galak? Atau perawan tua yang galaknya melebihi oemma? Aish, membayangkannya saja sudah membuatku bergidik ngeri.

Setelah sampai didepan pintu kamarku, perlahan kubuka pintu dan masuk kekamar. Seorang yeoja muda? Aku bisa bernafas lega karna ternyata guruku bukan perjaka tua maupun perawan tua. Di lihat dari wajahnya yang cantik kira-kira umurnya 23 tahun *disini Heechul critanya masih muda yah ^^ * . Tapi sepertinya dia sedikit tomboy, terlihat dari gaya berpakainnya. Kami berdua pasti cocok, mengingat aku yang juga tomboy.

Author POV

“Annyeong oenni, naneun Shin Hye..” Ucapan Hyera diotong oleh guru privatnya.
‘Mwo? Oenni?”
“Emh, bukankah kau guru privatku?”
“Ne, aku memang guru privatmu, tapi aku bukan yeoja, ara?”
“Bukan yeoja? Mwo? K-kau namja?”
“Ne, naneun Kim Heechul imnhida.”
“Shin Hyera imnhida. Yaa, apa benar kau seorang namja?”
“Apa aku perlu membuktikannya?” ucap Heechul sambil hendak membuka resleting celananya.
“Ani, ani. Tidak perlu. Aku percaya kau namja.”
“Baiklah ayo kita mulai pelajarannya.”
***
PLETAK..
“Yaa, apo.” Ucap Hyera sambil memegangi kepalanya yang dipukul Heechul dengan buku.
“Kenapa kau terus memandangiku hah?” Tanya Heechul dengan tatapan tajam.
“Ani, aku hanya heran bagaimana bisa kau sangat cantik? Apa kau sering kesalon? Ahh, apa juga suka berdandan? Atau jangan-jangan kau seorang gay?” Hyera balik bertanya.
“Mwo? Apa aku juga perlu membuktikan bahwa aku bukan gay.” Jawab Heechul.
“Yaa, nappeun namja.”
“Baiklah kalau begitu jangan terlalu banyak bertanya tentang hal yang tidak menyangkut pelajaran, ara?’
“Ne oenni, ahh maksudku seosangnim.”
***
“Siapa ratu pertama Kerajaan Silla?” Tanya Heechul memberi soal.
“Kim Jaejong? Ahh bukan – bukan, Lee Taemin? Ahh aku tau, pasti Yeseob.”
PLETAKK. Pukulan kembali melayang ke kepala Hyera.
“Itu nama-nama penyanyi babo, lagipula mereka itu NAMJA. Pertanyaan selanjutnya. Siapa nama raja pencipta huruf hangul?”
“Hyun Bin? Atau Rain? Ahh, Lee Seunggi?” jawab Hyera bersemangat.
“Ya Tuhan.” Ucap Heechul yang mengacak-acak rambutnya frustasi.

Selanjutnya bisa ditebak, setiap Heechul memberi pertanyaan, Hyera selalu menjawab asal dan apa yang ada di pikirannya. Wajah cantik Heechul berubah kucel (?) karna frustasi mengajar Hyera.
Akhirnya setelah 3 jam bertahan menghadapi Hyera, Heechul pamit pulang karna waktu mengajarnya sudah selesai. Dengan langkah lunglai, dia berjalan keluar dari rumah mewah keluarga Shin.

***
10:00 KST
Seoul Senior High School, Kelas Hyera.

“Mwo? Guru privat?” Tanya Juhee, teman Hyera.”
“Ne.” Jawab Hyera sambil memakan makan siangnya.”
“Apa dia galak? Apa dia namja? Ahh, apakah dia tampan?”
“Dia tidak galak, ya dia namja, dan dia cantik.”
“Cantik? Yaa, Hyera~ah, aku tau kualitasmu otakmu rendah tapi harusnya kau bisa membedakan, tampan itu namja, cantik itu yeoja.”

PLETAK. Hyera memukul kepala temannya.

“Tapi itu memang benar, dia sangat cantik. Tapi kurasa dia itu gay.” Ucap Hyera berbisik.
“Gay? Maksudmu namja yang menyukai namja?”
“Bingo.”
“Hyera~ah, aku ingin bertemu dengannya. Bolehkan aku ikut kerumahmu?”
“Emh, boleh saja. Tapi bekalmu ini untukku saja ya?”
“Ahh baiklah ini untukmu saja. Lagipula aku sedang diet.”
“Aish, badan sudah seperti kertas masih ingin diet saja. Dasar yeoja genit.”

15:00 KST
Rumah Hyera

“Annyeong seosangnim, maaf membuatmu menunggu.”
“Gwenchana. Kajja, kita teruskan pelajarannya.”
“Chamkaman seosangnim, aku membawa seorang teman. Juhee~ah, ayo masuk.”
‘Annyeong. Kim Juhee imnhida. Aku kesini untuk ikut belajar dengan Hyera. Apa boleh?’’
“Tentu saja boleh.”

Pelajaranpun dimulai. Alih-alih ingin membaca buku Hyera malah asyik tiduran sambil membaca novel kesukaannya. Sedangkan Juhee, meskipun tidak paham apa yang disampaikan Heechul tapi dia tetap setia mendengarkan setiap perkataan Heechul.

20 menit sebelum pelajaran berakhir Juhee ijin pulang. Dia tidak sempat berpamitan pada Hyera karna Hyera ternyata tertidur pulas dengan novel menutup wajahnya. Dengan membuang nafas kesal Heechul berjalan menghampiri Hyera dan membuang novel Hyera ke lantai. Awalnya Heechul ingin membangunkan Hyera dan memarahinya, namun niatnya itu tidak jadi karna melihat wajah damai Hyera saat tidur.
Untuk sekian detik Heechul berdiri mematung sambil menatap wajah Hyera. Wajahnya terlihat tenang dan damai, seperti wajah malaikat. Heechul lalu duduk di samping ranjang Hyera, lalu ditelusurinya wajah Hyera dengan jari telunjukknya. “Sangat cantik” batin Heechul. Tiba – tiba
CHU~

Heechul mencium kening Hyera. Heechul sendiri merasa kaget dengan apa yang barusan di lakukannya.
Heechul hendak bergegas pulang, tapi dia kembali lagi. Entah kenapa pikirannya di penuhi oleh Hyera. Heechul kembali duduk di samping Hyera yang masih tertidur. Pandangannya tertuju pada bibir pink Hyera. Dengan perlahan Heechul mendekatkan kepalanya ke wajah Hyera. Kini bibir Heechul dan Hyera sangat dekat, bahkan hampir menempel. Tapi tiba-tiba Hyera terbangun dan mengagetkan Heechul.

“Yaa.” Hyera yang  terbangun langsung menendang Heechul sampai tersungkur di lantai.
“Aww.” Ringis Heechul.
“Seosangnim, mianhe. A-aku tidak sengaja.”
“Ahh, ani. Mianhe, karna sudah mengganggu tidurmu dan mengagetkanmu. Kalau begitu, aku pamit dulu.”
“Chamkaman seosangnim.”
Hyera berusaha mengejar Heechul yang sudah masuk ke mobilnya. Tapi langkahnya terhenti ketika dia berpikir untuk apa dia mengejar Heechul.
“Chamkaman. Untuk apa aku mengejar Heechul? Baiklah, annyeonghi gaseyo seosangnim.” Ucap Hyera melambaikan tangannya.

Heechul POV

Aigo, Heechul pabo, pabo, baboya. Kenapa kau melakukan hal memalukan seperti itu kepada muridmu sendiri? Aish, benar-benar memalukan.

Tapi kalau di perhatikan yeoja itu memang manis, hanya saja otaknya pas-pasan dan tingkahnya kekanak-kanakan. Tapi justru itu yang membuatnya berbeda. Dia yeoja yang polos, aku bahkan berani bertaruh bahwa dia belum pernah punya namjachingu. Assshh, kenapa aku jadi memikirkannya terus? Yaa, Kim Heechul, sadarlah dia itu hanya muridmu, lagipula dia masih kelas 2 SMA.

Lebih baik mendengarkan musik saja, ahh membuatku lebih tenang.


Neo gateun saram tto eopseo 
juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol 
eodiseo channi neo gatchi joheun saram 
neo gatchi joheun saram 
neo gatchi joheun ma eum 
neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo 
neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo 
eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom 
na gatchi haengbokhan nom 
na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom


***
Author POV

Senyum cerah menghiasi wajah cantik Hyera. Sambil bersenandung kecil dia melangkah menuju rumahnya. Tapi senyumnya seketika menghilang ketika melihat oemmanya sudah berkacak (?) pinggang di depan pintu kamarnya sambil membawa kertas ulangan matematikanya yang mendapat nilai 30.

Terlambat bagi Hyera untuk kabur karna oemmanya sudah melihat kedatangannya. Dengan takut-takut Hyera menghampiri oemmanya, dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

“Oemma, apa yang kau lakukan disini? Kenapa oemma sudah pulang? Oemma merindukanku?”

PLETAKK. Yang didapat Hyera justru pukulan di kepalanya.

“SHIN HYERA.! Apa apaan ini hah?”
“Ahh itu. Itu kertas ulanganku. Bagaimana bisa ada di oemma?”
“Ya, kau ini memalukan saja. Kenapa kau sangat bodoh hah? Kenapa kau mengecewakanku terus SHIN HYERA?”
“Oemma~ah, apo. Mianheyo, saat mengejarkannya aku sedang sakit, jadi tidak bisa mendapat nilai bagus.”
“Aish yaa, masih mengelak saja. Apa kau tidak sadar kau ini sudah ada di tingkat akhir 2 bulan lagi aka nada tes masuk perguruan tinggi. Apa kau tidak ingin kuliah di universitas bagus ha?”
“Tentu saja aku ingin, tapi..”
“Tapi apa? Tapi kau bodoh?”
“Yaa, oemma berhenti mengataiku bodoh. Aku tidak bodoh.”
“Hah, bagaimana bisa oemma mempercayaimu?”
“Akan aku buktikan. Aku akan ikut tes masuk universitas Kyunghee.”

Hyera langsung masuk kekamar dan menutup pintunya. Tak berapa lama dia keluar lagi dan mengambil kertas ulangannya yang ada di tangan oemmanya dan masuk kekamar lagi.

-TBC-

Awalnya pengen jadiin FF ini one shoot, tapi berhubung otak author ngadat gara-gara galau SS4 jadi FF ini author bikin ampe part 2..
sekali lagi mian kalo jelek n ga dapet feel ^^ *nebar kolor Key*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar